Friday 20 November 2015

DIKSI, KALIMAT, ALINEA DAN KARYA ILMIAH

DIKSI

Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata formal atau informal dalam konteks sosial – adalah yang utama.
Diksi terdiri dari beberapa elemen:
  1. Fonem
  2. Silabel
  3. Konjungsi
  4. Hubungan
  5. Kata benda
  6. Kata kerja
  7. Infleksi
  8. Uterans

KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
Kalimat di bagi menjadi dua, yaitu:
  1. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).
  2.  Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Kalimat majemuk pun di bagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
  1. Kalimat majemuk setara
  2. Kalimat majemuk rapatan
  3. Kalimat majemuk bertimgkat
  4. Kalimat majemuk campuran

ALINEA
Alinea adalah  kumpulan kalimat yang saling berhubungan yang merupakan hasil dari sebuah gagasan. Unsur-unsur alinea diantaranya topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran, kalimat utama.
Macam-macam alinea, menurut:
Menurut fungsinya
  1. Paragraf Pembuka
  2. Paragraf Penghubung
  3. Paragraf penutup
    Menurut posisi kalimat topik
  1. Paragraf deduktif
  2. Paragraf induktif
  3. Paragraf deduktig-induktif
  4. Paragraf tersebar
    Berdasarkan sifat isinya
  1. Paragraf argumentasi
  2. Paragraf narasi
  3. Paragraf persuasi
  4. Paragraf eksposisi
  5. Paragraf deskripsi

KARYA ILMIAH
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
tujuan penulisan karya ilmiah:
  1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
  1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
  2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
  3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
  4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
  5. Memperoleh kepuasan intelektual.
  6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
  7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.



 Sumber:
Share:

Monday 12 October 2015

Ragam dan Fungsi Bahasa

Ragam Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang beraneka ragam penuturannya, sejarah dan perkembangan dari masyarakatnya merupakan salah satu factor timbulnya sejumlah ragam bahasa Indonesia. namun ragam bahasa yang beraneka macam itu tetap disebut “bahasa Indonesia” karena setiap ragam tersebut memiliki inti sari bersama yang umum, pembentukan kata dan tata makna umumnya sama oleh karena itu kita masih dapat memahami orang lain yang berbahasa Indonesia meskipun ragamnya berbeda dengan ragam kita.

Ragam menurut golongan penutur bahasa dan ragam menurut jenis pemakaian bahasa. Ragam yang ditinjau dari penutur dapat diperinci menurut patokan daerah, pendidikan, dan sikap penutur.

Ragam daerah sejak dulu dikenal dengan logat atau dialek. masing-masing dialek dapat dipahami secara timbal balik oleh penuturnya, sekuarng-kurangnya oleh penutur dialek yang daerahnya berdampingan. jika disuatu wilayah masyarakatnya tidak dapat saling berhubungan misalnya terpisahkan oleh selat, gunung, atau sungai maka lambat laut perkembangan logat tersebut akan banyak berubah dimasing-masing daerah sehingga akhirnya dianggap bahasa yang berbeda.

Ragam bahasa menurut pendidikan formal, menunjukan perbedaan yang jelas antara kaum yang berpendidikan dan yang tidak, tata bunyi bahasa Indonesia golongan yang kedua itu berbeda dengan fonologi kaum terpelajar. bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/ misalnya sering tidak terdapat dalam ujaran orang yang tidak bersekolah atau hanya berpendidikan rendah. misalnya bentuk fakultas, film, fitnah berubah pengucapan menjadi pakultas, pilem, pitnah pada orang yang tidak dapat menikmati pendidikan yang cukup di sekolah. Begitu pula pada tata bahasa mereka. Kalimat Saya mau nulis surat ke pamanku. cukup jelas maksudnya tetapi bahasa yang baik menuntut agar bentuknya menjadi Saya mau menulis surat itu kepada paman saya.

Ragam bahasa menurut sikap penuturnya, mencangkup sejumlah corak bahasa Indonesia yang masing-masing pada asasnya tersedia bagi tiap pemakai bahasa. ragam ini dapat disebut lagam atau gaya , pemilihannya tergantuk pada sikap penutur orang yang diajak berbicara atau terhadap pembacanya.  sikapnya itu dipengaruhi, antara lain, oleh umur dan kedudukan orang yang disapa, tingkat keakraban atar penuturnya, pokok permasalahan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian informasinya. dalam ragam bahasa menurut sikap penutur, kita berhadapan dengan pemilihan bentuk-bentuk bahasa tertentu yang menggambarkan sikap kita yang kaku resmi, dingin, hambar, santai dan sebagainya.


Fungsi Bahasa

Fungsi Umum Bahasa

Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Didalam masyarakat ada komunikasi atau saling hubungan antar anggota. Untuk keperluan itu dipergunakan suatu alat yang disebut bahasa. Bahasa menentukan corak suatu masyarakat atau bahkan sebaliknya. Menurut Whorf dan Sapir, Dua ahli ini menentukan suatu hipotesis yang terkenal dengan nama “Hipotesis Whorf-Sapir”. Menurut hipotesis ini bahasalah yang menentukan corak suatu masyarakat. Tetapi hipotesis tersebut masih harus diuji kembali.

Di suatu media massa (Abadi, 1971) seorang bernama Kang En (mungkin nama samaran) menulis sebuah artikel yang agak kontroversi karena isinya cenderung provokatif, yaitu: “Bahasa yang Merusak Mental Bangsa”. Ada tiga hal yang menjadi persoalan dalam bahasa Indonesia yang dikemukakan oleh Kang En yaitu: masalah kata sapaan, masalah kala (tenses), dan salam (greeting).

1.       Masalah Kata Sapaan
Menurut Kang En bahwa kata sapaan dalam bahasa Indonesia (Bapak, Ibu, saudara) meminjam kata dari perbendaharaan hubungan kekerabatan. Menurutnya hal ini memberikan dampak kepada masyarakat pemakainya memiliki sifat kekeluargaan dan nepotism. Mungkinkah berkembangnya nepotisme di negeri ini disebabkan oleh perilaku bahasa?

2.       Masalah Kala (Tenses)
Bahasa Indonesia sebagai bahasa tipe aglutinatif memang tidak mengenal tenses (kala). Hal ini telah menyebabkan masyarakat kurang begitu peduli waktu dan kurang menghargai waktu atau tidak disiplin. Kenyataan memang banyak menunjukan kebenaran prasangka demikian. Jam karet memang hampir merupakan budaya bangsa. Akan tetapi apakah memeng yang benyebabkan hal tersebut adalah prilaku berbahasa Indonesia yang tidak mengenal tenses? apakah bahasa-bahasa lain yang setipe dengan bahasa Indonesia juga memiliki dampak yang sama? Jawabannya tentu harus lebih diteliti dan dibuktikan dengan data yang lengkap dan otentik.

3.       Masalah Salam (Greeting)
Salam yang paling popular adalah apa kabar? atau Hello, apa kabar? yang menjadi persoalan ialah, samakah perilaku bangsa yang menggunakan salam Apa kabar? dengan perilaku bangsa yang menggunakan salam How do you do! Dampak pemakaian kata do tampaknya berbeda dengan pemakaian kata apa kabar. kata do memiliki sugesti untuk berbuat sesuatu, sedangkan apa kabar memiliki sugesti untuk “memburu berita”. Bangsa yang menggunakan How o you do! sangat terbiasa bekerja dan bekerja contohnya dalam perjalanan dengan bus atau kereta api selalu tidak luput dalam aktivitas membaca buku. Sebaliknya bangsa yang menggunakan apa kabar! sangat umum dijumpai selalu ngobrol didalam perjalanan sejenis. Apakah ini merupakan bukti bahwa prilaku suatu bangsa  telah ditentukan sesuai prilaku bahasanya? Sama seperti sebelumnya hal ini harus diteliti lebih lanjut.




Daftar Pustaka :

Alwi, Hasan, Soenjono, Dardjowidjojo, Hans, Lapoliwa, Anton M, Mulyono. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Bahasa dan Balai Pustaka,2003.

Soeparno. Dasar-dasar Linguistik Umum. Yogyakarta. Tiara Wacana Yogya. 2002.

Referensi :

http://roisah.weebly.com/ragam-bahasa.html
Share:

Sunday 3 May 2015

CSR pada Perusahaan Twitter, Inc.

Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

Corporate Social Responsibility atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebuah mekanisme yang harus diterapkan pada setiap perusahaan untuk secara sukarela berkontribusi dan bertanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya (stakeholder), yang mencangkup konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan. CSR berkaitan erat dengan pengambilan keputusan pada sebuah perusahaan tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi tetapi juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusan tersebut baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Sekilas Tentang Twitter, Inc.

Twiter, Inc. adalah sebuah perusahaan berbasis IT yang didirikan bersama oleh Jack Dorsey, Noah Glass, Evan Williams dan Biz Stone. Twitter, Inc. adalah pengembang sebuah situs yang memberikan layanan jejaring sosial mikroblog yang begitu populer yang bernama Twitter. Twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo, dan versi lengkapnya diperkenalkan kepada publik pada tanggal 15 Juli 2006. Pada bulan Oktober 2006, Dorsey, Evan Williams, Biz Stone dan staf Odeo lainnya membentuk perusahaan baru, mengakuisisi Odeo dan semua asetnya termasuk Odeo.com dan Twitter.com dari investor dan pemegang saham. Williams lalu memecat Glass, yang tidak mengungkapkan mengenai peranannya dalam pendirian twitter hingga tahun 2011 dan Twitter berdiri sebagai perusahaan mandiri pada bulan April 2007.

CSR pada Perusahaan Twitter, Inc.

Pada perusahaan berbasis IT seperti Twitter.Inc juga menerapkan CSR pada aktivitas oprasional perusahaannya. perusahaan ini memiliki misi : Memberikan dukungan kepada sitiap orang untuk menciptakan dan menyebarkan ide serta informasi dengan cepat, tanpa hambatan. dikutip dari https://about.twitter.com/id/company. Hampir setiap orang diseluruh dunia mengenal dengan media sosial twitter hampir 302 juta pengguna aktif setiap bulannya dan kurang lebih 500 juta Tweet dipublis oleh para pengguna Twitter per harinya lalu bagaimana dengan CSR yang dilakukan oleh perusahaan yang mengembangkan media sosial tersebut? Pada bahasan berikut saya akan membahas pengaplikasian CSR pada perusahaan Twitter, Inc. yang diaplikasikan kepada para pengguna jasa twitter.

Sepanjang keberadaannya twitter terus mengalami perkembangan dan modifikasi selain dari tampilan juga dari sistem keamanan akun mengingat twitter adalah layanan sosial media yang dapat digunakan oleh setiap orang dibelahan dunia, contoh pengembangan sistem keamanan akun twitter adalah verivikasi akun, Twitter meluncurkan program verifikasi yang memungkinkan para pengguna untuk memverifikasi akun mereka. program ini awalnya ditunjukan untuk membantu pengguna mengenali akun selebriti yang benar-benar dimiliki oleh selebriti tersebut, bukannya akun palsu. program ini telah digunakan untuk memverifikasi akun para pengusaha dan figur publik yang mungkin banyak memiliki saingan yang memungkinkan membuat akun palsu dan menjatuhkan citranya dihadapan publik.

Pada 30 April 2009, Twitter mengatur ulang antarmuka webnya, dengan menambahkan bar pencarian dan bar tranding topic jadi bar tersebut dapat membantu pengguna untuk mengindekskan kicawannnya sehingga mempermudah saat pencarian kucauan tersebut. berkat gagasan tersebut Twitter menjadi salah satu mesin pencari populer untuk menemukan apa yang sedang terjadi saat ini, walaupun twitter sebenarnya bukan mesin pencari seperti Google dan mesin pencari lainnya.

Dilihat dari contoh diatas perusahaan Twitter, Inc. mencoba memberikan pelayanan terbaik untuk mempermudah para pengguna twitter dan pengembangan sistem keamanan akun dan penambahan fitur bar ini juga termasuk kedalam pengaplikasian CSR diperusahaan Twitter, Inc. kepada para pengguna jasa twitter, pengaplikasian CSR dalam hal ini juga membantu mendongkrak nama baik perusahaan dan menambah loyalitas dari para pengguna jasa, tetapi seharusnya pihak pengembang Twitter juga harus memikirkan dampak negatif dari produknya tersebut, dalam hal ini setiap orang memiliki kebebasan untuk membuat akun dan pihaknya memberikan kebebasan pada setiap orang untuk bebas berkicau kemudian muncul pula beberapa akun-akun palsu yang mengatasnamakan seseorang bahkan sebuah instansi yang kemudian memberikan info-info palsu yang dapat menciptakan perselisihan antar suku, agama, bahkan negara, selain akun palsu banyak juga akun twitter yang berisi materi-materi pornografi yang bahkan dapat diakses ke link yang bersangkutan mengingat twitter dapat digunakan oleh siapa saja bahkan anak kecil pun dapat mengkasesnya.

Memang sulit untuk memblokir hal-hal negatif seperti yang saya sebutkan diatas tetapi sekali lagi sebaiknya para pihak pengembang harus lebih memikirkan dampak negatifnya terhadap para pelanggannya ketimbang keuntungannya dan ini adalah salah satu tantangan bagi para perusahaan dan pengembang berbasis IT yang menghasilkan produk berjenis jejaring sosial seperti Twitter.






Refrensi Terkait :


  • http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter
  • https://investor.twitterinc.com/management.cfm
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
  • http://karyatulisilmiah.com/makalah-pengertian-csr-corporate-social-responsibility/




Share:

Sunday 26 April 2015

Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia


Awal mula perkembangan teknologi komunikasi dunia adalah saat ditemukannya telepon oleh Alexander Graham Bell yang memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi jarak jauh walau tidak saling bertatap muka. Puncak dari pengembangan teknologi telepon di abad 19 adalah penemuan sistem digital dan pengembangan teknologi telepon bergerak  atau mobile yang melahirkan teknologi digital seperti mobile phone, pager, dan telepon selular. Dalam masa perkembangannya alat komunikasi tersebut mengalami perkembangan yang pesat sejak ditemukannya internet pada masa perang dunia dua, hingga hari ini telepon diintegrasikan dengan internet.

Teknologi Telekomunikasi di Indonesia

Sejak Amerika Serikat meluncurkan ‘The National Infrastructure Information’-nya pada tahun 1991, banyak negara industri lain di dunia bergegas menyusul dengan meluncurkan kebijakan-kebijakan infrastruktur komunikasinya. Dalam kurun waktu lima tahun setelah itu, negara-negara Eropa seperti Perancis, Denmark, Inggris, Jerman, dan lainnya merancang dan mempublikasikan kebijakan-kebijakan superhighways informasi mereka. Inggris menamai programnya dengan ‘The Information Society Initiative’ dan Jerman ‘The Info 2000’. Di Asia, Jepang menampilkan kebijakan serupa pada tahun 1994 (Yuliar, dkk, 2001: 162-163).

Tak lama kemudian, yakni tahun 1996, negara-negara di wilayah Asia Tenggara pun tidak mau ketinggalan meluncurkan kebijakan-kebijakan infrastruktur komunikasi- informasi mereka, seperti Filipina dengan ‘Tiger’, Malaysia dengan ‘Multimedia Super Coridor’ dan Singapura dengan ‘Singapore-ONE’. Pada awal tahun 1997, Indonesia meluncurkan kebijakan infrastruktur superhighways informasi yang diberi nama ‘Nusantara 21’, yang selanjutnya dikuatkan dengan dikeluarkannya Keppres No. 30 tahun 1997 mengenai Pembentukan Tim Koordinasi Telematika Indonesia, yang bertugas mengkoordinasikan pengembangan pembangunan dan pemanfaatan telematika di Indonesia (Yuliar, dkk, 2001: 162-163)

Namun demikian, menurut Yuliar, dkk (2001: 172), kebijakan infrastruktur dalam proyek ‘Nusantara 21’ masih dipengaruhi kepentingan pemerintah, seperti dicerminkan dari hubungannya dengan kebijakan pertahanan dan keamanan, persatuan dan kesatuan Indonesia, ketahanan nasional, dan Wawasan Nusantara. Begitu pula peran pemerintah masih sangat dominan melebihi pihak-pihak lain, misalnya swasta dan masyarakat, dengan adanya Tim Koordinasi Telematika Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden No.30/1997, yang melibatkan 14 menterinya, yaitu 1 menteri koordinator, 8 menteri departemen, dan 5 menteri negara, namun tidak melibatkan pihak-pihak di luar pemerintahan. Dengan demikian ‘Nusantara 21’ mencerminkan warna sentralisasi yang masih sangat kuat dan nuansa demokratisasi kurang diperhatikan. Akibatnya visi ‘Nusantara 21’ yang awalnya dikenalkan secara top down sebagai simbol yang mengemas kerangka pembangunan infrastruktur pemerintah Orde Baru tersebut lengser mengikuti lengsernya pemerintahan Orde Baru. Selain itu krisis ekonomi, sosial, dan politik pada tahun 1997 serta bangkitnya semangat otonomi daerah mengikis proyek ‘Nusantara 21’ yang dinilai sangat kental bernuansa sentralistik.

Secara konseptual, ‘Nusantara 21’ adalah sebuah visi nasional yang memperjuangakan bsnagsa Indonesia untuk memasuki kancah persaingan ekonomi global di abad 21. Sebagai kebijakan, infrastruktur informasi ‘Nusantara 21’ tidak telepas dari visi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, serta pertahanan dan keamanan, yang telah muncul sejak adanya konsep satelit telekomunikasi Palapa 16 Agustus 1976. Bahkan ‘Nusantara 21’ lebih terlihat sebagai pemutakhiran dari proyek Palapa, dengan tetap menggunakan pendekatan pada nilai-nilai pemersatuan seluruh Nusantara sebagai negara kepulauan. Dengan demikian, secara paradigmatis, tidak ada sesuatu yang relatif baru dari proyek ‘Nusantara 21’ bagi pembangunan infrastruktur komunikasi Indonesia dibanding proyek satelit palapa sebelumnya.

Dari sisi teknologi, sebelum satelit Palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat teresterial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau, kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut).  Tetapi sistem SKKL itupun masih mahal dan sulit untuk dipergunakan. Setelah satelit Palapa mengorbit, jangkauan telekomunikasi Indonesia dapat menjangkau seluruh nusantara, kecuali beberapa daerah blank spot. Satelit Palapa yang diluncurkan waktu itu tidak hanya dapat digunakan untuk telepon, namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengiriman faksimili, telex, telegram, videotext, dan berbagai informasi dalam bentuk lain, termasuk di bidang penyiaran (broadcasting), serta sistem cetak jarak jauh bagi suratkabar. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dimuali dari peluncuran Satelit Palapa berdampak positif  bagi penanaman investasi asing. Sebelumnya pada inverstor enggan melirik Indonesia karena buruknya infrastruktur telekomunikasi yang ada di tanah air.

Di berbagai belahan dunia, munculnya teknologi broadband memudahkan orang mengakses internet di mana saja dengan teknologi mobile. Bila teknologi generasi pertama/1G yaitu NMT (Nordic Mobile Telephony) dan AMPS (Advanced Mobile Phone System) yang muncul pada awal 1990-an sekadar melampaui keterbatasan fungsi telepon yang statis menjadi dinamis, serta hanya menampilkan suara, maka pada teknologi generasi kedua/2G, GSM  (Global System for Mobile) yang bergerak pada pertengahan dekade 1990-an, teknologi seluler tidak hanya mampu menjadi wahana tukar informasi dalam bentuk suara, tetapi juga data yang berupa teks dan gambar (SMS dan MMS). Karena murah, akses teknologi mobile generasi kedua ini berkembang pesat di Indonesia, sehingga memasuki 2000-an, handphone menjadi perangkat hidup (gadget) sehari-hari.

Sejak tahun 2006, masyarakat di Indonesia sudah bisa menikmati layanan audio-visual yang lebih canggih dengan teknologi generasi ketiga (3G). Ada juga pilihan koneksi internet ke aplikasi seluler dengan sistem UMTS, WiFi, dan WiMAX (Worlwide interoperability for Microwave Access). Aplikasi teknologi terbaru berkaitan dengan kecepatan akses sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa jaringan operator seluler antara lain berupa jaringan cepat yang dikenal dengan High-Speed Downlik Packet Access (HSDPA) atau sering disebut dengan 3,5G; yaitu generasi yang merupakan penyempurnaan dari 3G. Terakhir, tidak lama lagi, vendor maupun operator seluler siap dengan teknologi Next Generation Network (NGN) atau 4G. Pada babakan inilah apa yang disebut konvergensi media akan mencapai titik maksimal. Lewat segenggam handset, orang di berbagai penjuru dunia bisa mengakses informasi secara cepat dan lengkap sesuai kebutuhan (Yusuf dan Supriyanto, Jurnal Komunikasi UII, Volume 1, No. 2, April 2007).

Perkembangan lebih lanjut dari teknologi 4G ini adalah revolusi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) menjadi LTE (Long Term Evolution) dan revolusi EV-DO (Evolution for Data Only) menjadi UMB (Ultra Mobile Broadband). Pada awalnya LTE dan UMB dijadwalkan masih cukup lama untukmmulai diimplementasikan, mungkin akan lebih cepat dengan kemunculan WiMAX (Worlwide interoperability for Microwave Access) yang memiliki kemampuan seperti halnya 4G (Djamili, Kompas, 7 April 2008).

Jika dibandingkan dengan Negara tetangga sebenarnya Indonesia tidak jauh tertinggal dalam hal teknologi komunikasi, di Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura  dalam hal pengadaan dan  pembangunan infrastuktur telekomunikasi relative lebih cepat dan sangat didukung oleh pihak pemerintahnya sementara di Indonesia permasalahan yang memperlambat perkembangan teekomunikasi terkendala pada pembangunan infrastruktur yang sulit karena terbatasnya teknologi maupun izin penggunaan lahan karena di Indonesia umumnya kotanya tidak memiliki penataan yang baik. namun saat ini Indonesia pasti mampu menyaingi perkembangan teknologi komunikasi negara lain.




Sumber :

https://bincangmedia.wordpress.com/tag/perkembangan-telekomunikasi-di-indonesia/
http://sejarah-telekomunikasi.blogspot.com/

Share:

Tuesday 21 April 2015

Sejarah Perkembangan Sony Ericsson

SEJARAH PERUSAHAAN SONY ERICSSON
 Sony (saat itu nama perusahaannya menggunakan bahasa Jepang “Tokyo Tsushin Kogyo”) merupakan perusahaan terbesar di Jepang dan juga di dunia yang diperdagangkan dalam bursa saham Tokyo (6758) dan bursa saham  New York (SNE melalui ADR). Kata Sony diserap dari bahasa latin “Sonus” yang berarti akar dari sonik dan bunyi, dan serapan dari bahasa Inggris “Sonny” yang diartikan sebagai anak kecil yang memiliki arti adanya sekelompok anak muda yang berusaha keras menciptakan inovasi yang tidak terbatas. Sony didirikan pada Mei 1946 sebagai perusahaan elektronik yang saat itu baru memiliki 20 karyawan dengan hasil produksi pertama ialah alat penanak nasi (1940). Sekitar tahun 1958Tokyo Tsushin Kogyo resmi mengganti nama perusahaan menjadi Sony Corporation.
Sony Corporation  mempunyai penjualan sebesar US$63 milyar dan 189.700 karyawan. Tahun 1988 Sony Corporation membeli Colombia (CBS) Records Group dari CBS dan merubah nama perusahaannya menjadi Sony Music Entertainment. Lalu mengakuisisi perusahaan Aiwa tahun 2002. Sony juga mempunyai saluran-saluran TV di India bahkan komunitas India di Eropa.
Perkembangan perusahaan Sony Music Entertainment pada tahun 2004 berhasil melakukan merger dengan BMG menjadi Sony BMG Music yang disetujui oleh Uni Eropa dan juga bersama RIAA Universal menguasai 60% pasar musik dunia. Kemudian pada tahun yang sama, Sony membeli perusahaan Metro Goldwyn-Mayer seharga US$5 milyar dan masih menyisihkan hutang sebesar US$2 milyar.
Dalam produksi film, Sony Pictures Entertainment bekerja sama dengan Colombia Pictures, TriStar pictures, Mandalay Entertainment, Phoenix Pictures, Sony Pictures Classics, Sony Pictures Entertainment, Colombia-TriStar Home Video, Truimph Films, Metro-Goldwyn Mayer, United Artist, Screen Gems. [1] Dalam bidang musik, Sony BMG Music Entertainment dengan Colombia Records, Epic Records, Legacy Recordings, Sony Classical, Sony Nashville, dan Sony Wonder. Dalam bisnis Handphone bersama dengan Ericsson menciptakan hasil karya baru Sony Erricsson. Dalam bidang Video menghasilkan produk PlayStation dan juga Tape Recorder dan juga Hardware komputer.
Perusahaan Sony juga meluas di Indonesia, PT. Sony Indonesia didirikan tahun 1995 berpusat di gedung Sentra Mulia Jakarta Selatan. Awalnya Sony memiliki dua pabrik di Cibitung yaitu PT. Sony Electronics Indonesia dan PT. Sony Manufacturing Indonesia, namun telah ditutup.
Sedangkan dengan perusahaan Ericsson yang didirikan oleh Larn Magnus Ericsson (1876) merupakan perusahaan besar di Swedia yang berpusat di Kista. Awalnya Larn membangun sebuah toko perbaikkan telegram dan memperbaiki telepon asing oleh Carl Johan Anderson yang berpusat di Stockholm (1876). Pada tahun 1878 Ericsson mulai menjual sendiri peralatan telepon dan switchboards untuk perusahaan telekomunikasi pertma di Swedia,Stockholm Allmanna Tellefonaktiebolag.
Ericsson beroperasi dalam bidang telekomunikasi dan sistem komunikasi data khususnya jaringan selular. Ericsson memperluas pasarnya ke luar negeri. Inggris dan Rusia merupakan negara awal tujuan pemasaran. Beberapa negara seperti Inggris, Australia, dan selandia baru merupakan pelanggan sekaligus pasar Ericsson terbesar non-Eropa tahun 1890-an.
Ericsson pernah mengalami krisis keuangan sehingga Ericsson harus mengurangi keterlibatan dalam operasi perusahaan telepon. Namun, Ericsson tetap menjadi perusahaan pertama dalam merilis telepon yang dilengkapi dengan handsfree pada tahun 1960-an. Sebelumnya juga merilis Ericofon pada tahun 1956.
Ericsson memutuskan untuk membuat chip di philips facility. Namun, sejak kebakaran yang menimpa pabrik tersebut, Ericsson menderita kerugian akibat pemasaran produk yang tertunda. Selang kejadian tersebut Ericsson mengalami kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu, Ericsson memutuskan untuk melakukan penggabungan atau merger dengan perusahan asia yang dapat menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk pemasaran handset. Lalu bergabunglah perusahan Sony dan Ericsson pada Agustus 2001 dengan menandatangani syarat-syarat penggabungan kedua perusahaan dan segera diumumkan pada bulan april 2001. Akhirnya terbentuklah sebuah perusahaan besar  yang namanya sudah tidak asing hingga saat ini yaitu Sony Ericsson (oktober 2001) dengan  nama  lengkapSony Ericsson Mobile Communication AB. Sony Ericsson menjadi perusahaan terbesar ke enam setelah Nokia, Samsung, LG, Research in Motion, dan Apple.
Menciptakan model baru berkemampuan fotografi digital merupakan strategi Sony Ericsson yang sukses di pasar dunia tahun 2002-2003 dengan pencapaian target keuntungan pertama. Kemudian pada Juni 2003, SE menghentikan produk CDMA untuk pasar Amerika Serikat dan terfokus pada pemasaran GSM. Pada Oktober 2003, SE kembali melancarkan P900 yang diperkenalkan di Las Vegas dan Beijing. Tahun 2004, pasar saham SE meningkat hingga 7% dari 5,6% disusul pada bulan Juli, SE mengeluarkan produk P910 communicator dengan fitur thumbboard terintegrasi, e-mail, dan memory eksternal. Pada tahun 2005, SE kembali merilis ponsel erbaru K750i dengan fitur kamera 2 megapixel dan juga W800i sebagai kesuksesan pertama SE dalam memproduksi ponsel Walkman. Selanjutnya SE juga memproduksi operasi Symbian UIQ P990 (Oktober 2005), CyberShot K750 (2005), CyberShot K850 (2007), C905 (2008).
Perusahaan Sony Ericsson memberikan penciptaan fitur dan layanan untuk barang-barang produksinya. Sebagian ponsel Sony Ericsson menggunakan layanan suara GSM  2G dan 3D dan juga layanan EDGE (2.5G) dan 3.5G. sebagiannya juga menggunakan layanan 1G, cdma 2G, 3G, 2.5G dan 3.5G (EV-DO). Sony Ericsson juga menggunakan layanan jaringan dari jepang, seperti au by KDDI, softBank Mobile, dan NTT docomo. Selain itu, Sony Ericsson juga memiliki fitur PlayNow Area yang dapat digunakan untuk mengunduh file yang tersedia dalam fitur tersebut.
Tahun 2009, perusahan SE mengalami penurunan tajam sehingga harus memecat hingga ribuan karyawan sebagai upaya untuk mengendalikan biaya dan gejolak ekonomi yang berkelanjutan serta  memindahkan markasnya ke Atlanta. SE memilih Atlanta karena berdekatan dengan AT&T Inc yang merupakan salah satu perusahaan sebagai pelanggan terbesar. Kemudian SE mengkonsolidasikan pengembangan produk dengan menutup site research di berbagai negara seperti di Swedia, Chennai, India, Miami, San Diego, Seattle, Kista dan Traingle Park.
Standar penamaan ponsel SE setelah Mobile World Congress (2008), SE menggunakan 4 karakter dalam sistem penamaannya. Perusahaan SE memberikan metode penamaan terhadap barang produksinya(ponsel) bukan hanya sekedar seri biasa. Namun, karakter-karakter tersebut memiliki arti sebagai berikut: karakter pertama melambangkan inisial seri. Karakter kedua sebagai segmen atau kelas mana ponsel tersebut di tujukan. Lalu karakter ketiga menggambarkan versi atau urutan angka kelahiran atau peluncuran ponsel tersebut. Karakter keempat sebagai form factor atau bentuk. Karakter keempat seperti i, a, c biasanya ada di akhir penamaan. Untuk pasar internasional huruf i akan dihilangkan.
Ada 3 model penamaan ponsel-ponsel SE, yaitu: pertama, menggunakan 5 karakter. Kedua, 3 karakter. Ketiga, 4 karakter. Pada metode yang pertama misalnya kita ambil contoh K750i. Huruf K melambangkan seri. Lalu diikuti dengan 3 angka dibelakangnya, angka  yang pertama menunjukan sub-seri, angka kedua menunjukan update dari seri sebelumnya, sedangkan angka ketiga akan selalu dituliskan angka 0 atau 8. Angka 8 menunjukan variasi ponsel dengan pasar yang berlainan tanpa fitur. Lalu karakter kelima yang menunjukkan huruf  i adalah menjelaskan di wilayah mana ponsel tersebut di pasarkan atau diproduksi. Huruf i untuk wilayah internasional (global) sedangkan a dan c untuk Amerika Serikat dan Cina.
Pada metode kedua menggunakan 3 karakter. Kita ambil contoh P1i yang diawali dengan huruf besar yang menunjukkan seri. Angka kedua menunjukkan jumlah perkembangan dan yang terakhir sebagai kode di wilayah mana di pasarkan.
Pada metode ketiga menggunakan 4 karakter, misalnya T68i. Pola ini diambil dari sistem penamaan Ericsson. Karakter pertama sebagai seri, kedua sebagai sub-seri, kettiga sebagai perkembangan dari rilis sebelumnya dan yang terakhir update dari model sebelumnya (T68 ke T68i).

Sumber :
http://www.anneahira.com/sonyericsson.htm
https://deusastory.wordpress.com/2011/06/05/sejarah-dan-budaya-perusahaan-sony-ericsson/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sony
Share:

Sunday 12 April 2015

Wirausaha

Pengertian Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.

Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari ketrampilan wirausaha adalah kreativitas).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

Kewirausahaan

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, 

Sebuah wirausaha bisa dimulai dalam bentuk apa saja, umumnya sebuah wirausaha di Indonesia identik dengan berdagang mulai dari usaha kecil-kecilan seperti membuka warung atau toko hingga usaha menengah keatas seperti industri rumahan, sebenarnya perkembangan kewirausahaan di Indonesia juga cukup memberi pengaruh pada perkembangan perekonomian negara, kenapa seperti itu ? Jelas, alasannya adalah sebuah negara yang memiliki masyarakat dengan jumlah wirausahawan yang tinggi tentunya akan menguntungkan negara dalam sektor pajak atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan selain itu para usahawan juga tidak mengambil keuntungan dari anggaran negara beda halnya dengan seorang pegawai negri sipil (PNS) seorang usahawan mengambil keuntungan dari hasil usaha dan modalnya sendiri dan bahkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain, sehingga dengan semakin banyaknya wirausahawan di Indonesia sangat membantu dibidang perekonomian dan membantu mewujudkan kemakmuran dengan masyarakat yang produktif. 


Referensi :


Share:

Sunday 5 April 2015

Usaha Waralaba Indomart

Dalam era globalisasi ini, persaingan dalam dunia ritel semakin lama semakin terasa tajam. Dengan semakin banyaknya perusahaan ritel yang terlibat, menyebabkan setiap perusahaan retail harus selalu berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai tujuan paling utama. Seiring dengan semakin banyaknya pesaing yang bermunculan, maka secara tidak langsung perusahaan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia ritel ini harus mempunyai strategi dalam menginformasikan keberadaannya kepada konsumen agar konsumen mengetahui dan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian, di antaranya dengan menggunakan promosi.

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang usaha waralaba Indomaret beserta strategi penjualan yang mereka gunakan, berikut pembahasannya.

Sejarah Waralaba Indomaret
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari denga luas penjualan kurang dari 200 m2. yang dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama yang merupakan cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.

Pada tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba di Indonesia, setelah Indomaret teruji setelah mengembangkan jaringan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan Penghargaan Waralaba 2003 dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Hingga Agutus 2010 gerai Indomaret mencapai 4.531 gerai. Dari total itu, 2.679 gerai merupkan gerai milik sendiri dan sisanya 1.852 adalah milik frinchisee yang tersebar di kota-kota, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai yang tersebar.

Indomaret mudah terdapat di daerah perumahan, ruko-ruko, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan toko di dasarkan pada motto mudah dan hemat. Lebih dari 3.400 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, yang memenuhi hampir kebutuhan konsumen sehari-hari.


Bila kita perhatikan lebih seksama Indomart mudah kita temukan hampir disetiap pelosok tempat yang menjadi konsentrasi aktivitas masyarakat, itu karena target pasar mereka adalah masyarakat umum yang akan menjadi konsumen mereka tetapi beberapa Indomart dapat kita temukan memiliki strategi penjualan yang berbeda karena berada ditempat yang khusus dan mereka memiliki target yang berbeda pula, sebagai contoh beberapa Indomart didaerah perkantoran dan kampus menyediakan makan yang siap saji dan tempat untuk berkumpul, itu karena mereka melihat dari kebiasaan konsumen mereka yang mayoritas karyawan kantor dan mahasiswa yang memiliki kebiasaan untuk berkumpul atau nongkrong walau hanya sekedar mencari tempat kumpul untuk ngobrol, berbeda dengan indomaret yang berada pada sekitar jalan arteri atau jalan utama, karena tujuan dan sasaran mereka pun berbeda yaitu, menyediakan kebutuhan bagi konsumen dengan proses belanja yang mudah dan cepat karena mayoritas konsumen mereka adalah para pengendara yang lewat dan hanya berhenti sejenak untuk sekedar membeli kebutuhan yang bukan bersifat primer.


Referensi :
Indomaret.co.id
Share:

Sunday 29 March 2015

Inovasi Perusahaan Jasa Pengiriman Logistik ( Go-Jek )

Di Era digital seperti sekarang manusia selalu dipermudah dengan adanya teknologi, kemajuan teknologi pun merambah diberbagai bidang tidak terkecuali pada perusahaan yang menjual jasa berupa jasa pengiriman logistik,  saat ini muncul beraneka perusahaan jasa pengiriman logistik, jika dahulu kita mungkin hanya mengenal PT.POS Indonesia sebagai perusahaan jasa pengirim logistik tetapi saat ini perusahaan jasa pengiriman logistik juga mengalami banyak perubahan dan inovasi yang tidak lepas dari pengaruh pemanfaatan teknologi digital.

Pada postingan ini penulis akan memposting tentang inovasi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa pengiriman logistik yang bernama Go-Jek. Perusahaan tesebut dibangun oleh seorang pemuda bernama Nadiem Makarim, tetapi apakah Go-Jek itu ?

Go-Jek adalah salah satu inovasi kreatif yang didasari oleh ketertarikan sang pemilik perusahaan kepada transportasi masyarakat yang mungkin tidak asing dengan kita yaitu Ojek, dari ketertarikan itulah sang inovator ingin membuat transportasi ojek menjadi sebuah organisasi yang terintegrasi dan memiliki standar, dari situlah terbentuk Go-Jek.

Di perusahaan yang didirikannya, Nadiem menyediakan sekitar 200 pengojek yang tersebar diseluruh Jakarta dan Depok, sang inovator begitu serius mengembangkan perusahaan yang merekrut para tukang ojek ini menjadi seorang tukang ojek profesional yang memiliki standar perusahaan. 

Memang Go-Jek awalnya hanya seperti ojek-ojek biasa yang hanya mengantarkan penumpang ke tujuan yang mereka minta tetapi mereka memiliki tarif yang tetap karena mereka memasang tarif dengan perhitungan radius perkilo meternya. tetapi seiring dengan perkembangan dunia digital yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengakses sesuatu hanya dari smartphone mereka, akhirnya Go-Jek mengembangkan sistem yang terintegrasi yang memungkinkan untuk pelanggan agar dapat mengakses jasa Go-Jek melalui aplikasi yang ada di smartphone mereka, sehingga pelanggan dapat dengan mudah memesan jasa Go-Jek dimana pun selama masih jangkauan operasi para Go-Jek.

Pihak Go-jek juga memasangkan GPS kepada para ojeknya sehingga mereka dapat memantau setiap ojeknya, kini mereka bergerak juga dalam bidang pengiriman logistik bahkan para pelanggan dapat menggunakan jasa Go-Jek untuk meminta membelikan makanan dirumah makan yang kita mau.





Referensi :

http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Dari-Nesi/Sekitar-Kita/Pengetahuan-Umum/Go-Jek-Indonesia-Keren
Share:

KEPEMIMPINAN

Postingan ini adalah lanjutan dari post sebelumnya tentang kepemimpinan, untuk mendownload PPT tentang kepemimpinan bisa diklik link dibawah ini.

http://www.slideshare.net/LugasGilasAngkoro/kepemimpinan-46417505
Share:

Saturday 28 March 2015

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk meyakinkan orang lain supaya dapat bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah ‘melakukannya dalam kerja’ dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang akhil diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/intruksi.

Dalam teori kepemimpinan, ada beberapa macam teori di antaranya:

1. Great Man Theory

Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Orang yang memiliki kualitas dapat dikatakan orang yang sukses dan disegani oleh bawahannya serta menjadi pemimpin besar. Kartini Kartono dalam bukunya membagi definisi teori ini dalam dua poin, yaitu seorang pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi terlahir menjadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya dan yang kedua dia ditakdirkan lahir menjadi seorang pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga. James (1980), menyatakan bahwa setiap jaman memiliki pemimpin besar. Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin besar memulai dan memimpin perubahan serta menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat ke arah yang berlawanan. Konsep kepemimpinan pada teori ini yang disebut orang besar adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin atau sifat personal, yang membedakan antara pemimpin dan pengikutnya.

2. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
3. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. 
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
4. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi

Tipologi Kepepmimpinan

Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

a. Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri seperti menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

b. Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut yaitu dalam sistem perintah dalam menggerakkan bawahan lebih sering dipergunakan, senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya dalam menggerakkan bawahan, senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, serta menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

c. Tipe Paternalistis

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut yaitu menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (over-protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

d. Tipe Karismatik

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. 

e. Tipe Demokratis

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan 
Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah apabila seseorang menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi baiknya dapat menjadi panutan bagi yang dipimpinnya karena hakikatnya organisasi akan berjalan dengan baik apa bila pemimpin dan yang dipimpinnya dapat bekerja sama secara hamonis satu sama lain.

Referensi :


Share:

Sunday 22 March 2015

Provider TELKOMSEL

Saat ini Indonesia telah memiliki banyak operator seluler GSM dan CDMA ada beberapa provider raksasa di Indonesia salah satunya adalah TELKOMSEL provider tersebut memegang lisensi untuk beroperasi dengan cakupan nasional. perusahaan beroperasi dengan dual band - pada frekuensi 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz dan bisa melayani teknologi 3G.

Telkomsel adalah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler tertua di Indonesia, Telkomsel juga memiliki jumlah pengguna terbanyak dinusantara, saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan telekomunikasi dari Singapura SingTel (35%). Pada tahun 1995 Telkomsel secara resmi mendapatkan izin untuk memberikan jasa telekomunikasi selular GSM-nya secara resmi. selanjutnya Telkomsel mengembangkan jaringannya untuk luar pulau jawa hingga pada tahun 1996 Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil melayani seluruh propinsi di Indonesia, hal ini menjadi awal perkembangan pesat dari Telkomsel yang kemudian berhasil meluncurkan produk paskabayarnya.

Untuk perusahaan besar seperti Telkomsel tentu memiliki pula kelebihan dan kekurangannya dalam hal pelayan dan fasilitas yang diberikan oleh perusaan tersebut, berikut ini adalah pembahasannya :

Kelebihan Telkomsel

Telkomsel memiliki kelebihan pada wilayah jangkauan jaringannya yang luas dibandingkan dengan operator seluler lainnya, jaringan Telkomsel mampu menjangkau wilayah pelosok di Indonesia, ini menunjukan salah satu eksistensinya sebagai operator tertua di Indonesia dan pesatnya pembangunan infrastruktur jaringan untuk luar pulau jawa terutama Sumatra, Batam, Bali, Papua.

Kekurangan Telkomsel

Kekurangan Telkomsel adalah pada biaya tarif yang dikenakan kepada pelanggan tergolong tinggi, Telkomsel mematok tarif yang cukup mahal untuk biaya telepon, pengiriman pesan, akses internet dan layanan lainnya. walau jangkauan jaringan Telkomsel sudah hampir mencangkup seluruh nusantara tetapi terkadang sinyal Telkomsel masih sulit didapat yang artinya kualitas jaringan atau pun infrastruktur seperti tower pemancar mereka belum cukup memadai untuk tarif yang cukup mahal.




Share:

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Pada sebuah organisasi pasti memiliki tujuan masing-masing, untuk mencapai tujuan tersebut pasti terdapat banyak cara yang harus dipilih oleh para anggota kelompok, maka harus ada pengambilan keputusan dalam organisasi tersebut untuk mencapai kata mufakat.

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang Pengambilan Keputusan dalam Organisasi, untuk dapat mengakses halaman  tersebut silahkan klik =>> Akses Slideshare


Semoga Bermanfaat.
Share:

Sunday 15 March 2015

MDGS 2025

Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah rencana pembangunan global yang  didasari oleh Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional mereka masing-masing dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang  sangat  mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi MDGs, Indonesia mempunyai komitmen untuk melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
Pada hakikatnya setiap tujuan dan target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh sebelum MDGs menjadi agenda pembangunan global dideklarasikan. Potret dari kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator seperti bertambah tingginya tingkat pendapatan penduduk dari waktu ke waktu, kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang membaik, lingkungan permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam dan aman. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua penduduk, serta terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.

Peranan IT dalam MDGS 2015

Dalam pembangunan secara global, peranan IT dalam proses pembangunan global sangatlah penting karena pembangunan dalam hal ini bukan hanya menyakut infrastruktur tetapi pembangunan dalam segala bidang, pengembangan IT untuk mendukung pembangunan dalam segala bidang dapat diibaratkan sebagai katalisator yang mempercepat proses pembangunan tersebut, sebagai contohnya dalam bidang pendidikan, perkembangan IT diharapkan pada masa kedepan akan mempermudah proses pengaksesan pendidikan bagi setiap orang dan proses belajar tidak lagi terbatas antar ruang dan waktu.

Peranan IT dalam bidang riset dan sains juga akan menjadi salah satu faktor yang mempercepat pembangunan dalam bidang kesehatan, semakin maju suatu negara maka semakin maju pula teknologinya, perkembangan riset-riset baru akan memunculkan banyak penemuan yang akan menambah tingkat kualitas hidup manusia kedepannya.



Sumber :

http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/13/apa-itu-mdgs-583450.html

Share:

Bekerjasama dalam Team

Kemampuan untuk dapat bekerja sama dalam sebuah tim adalah hal yang sangat dibutuhkan seseorang dalam berorganisasi bahkan bekal untuk menghadapi dunia kerja, karena pada dasarnya sebuah tim atau kelompok akan lebih mudah mencapai tujuannya apabila anggota didalamnya dapat bersinergi, bersatu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditentukan.

Untuk pembahasan lebih lanjut tentang Bekerja sama dalam team dapat diakses melalui link berikut.

Semoga bermanfaat. 
Share:

Saturday 7 March 2015

Masyarakat Ekonomi Asean 2015

Sudah siapkah kalian menghadapi MEA? Dimulai pada tahun 2015 ini seluruh negara Asean membentuk sebuah kawasan di Asia Tenggara yang terintegrasi atau lebih tepatnya pasar tunggal Asia Tenggara yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean.

Didalam artikel ini saya akan membahas tentang MEA dengan pokok bahasan yang berbeda Yaitu tentang problematika MEA di Indonesia dan pengaruhnya terhadap perkembangan Teknologi.

Mengapa Asean membentuk MEA ?

Kesepakatan membentuk pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara ini dilakukan agar wilayah Asean nantinya mampu bersaing dalam hal perekonomian dengan wilayah-wilayah lain yang beranggotakan negara-negara maju dan besar dibelahan bumi lainnya.

Dengan terbentuknya pasar tunggal Asean ini nantinya akan memungkinkan negara di Asia Tenggara menjual produk atau jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga persaingan akan menjadi semakin ketat.

Apa pengaruh MEA pada anak bangsa ?

Masyarakat Ekonomi Asean nantinya akan membuka lebar pintu perdagangan bebas diseluruh Asia Tenggara tetapi bukan hanya itu MEA juga akan menciptakan pasar tenaga kerja yang luas dan bebas maka orang asing pun dapat mencari pekerjaan di negara lain dengan leluasa tidak terkecuali di Indonesa begitu pun sebaliknya, sehingga keadaan ini akan berdampak pula pada proses persaingan anak bangsa untuk mendapatkan sebuah pekerjaan karena sang pesaing bukan hanya orang dari dalam negeri namun negara tetangga atau mungkin se-antero Asia Tenggara.

Mengapa MEA menjadi momok yang menghawatirkan?

Dengan adanya pasar tenaga kerja yang bebas maka pihak asing pun akan berdatangan ke Indonesia untuk mencari nafkah maka akan meningkat pula persaingan kita dalam mencari sebuah pekerjaan walau ditanah air sendiri. Lalu apa yang dikhawatirkan ?

Beberapa orang mungkin menghawatirkan bahwa anak bangsa belum mampu bersaing dengan orang-orang dari bangsa tetangga terutama dalam bidang tenaga kerja profesional tetapi menurut sejumlah pimpinan asosiasi profesi yang dikutip dari artikel BBC tentang MEA “Mengaku cukup optimistis bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing” anggapan tersebut belum ditambah dengan pernyataan dari beberapa ahli profesi yang memberikan pedapat serupa, namun mereka mengakui bahwa kelemahan anak bangsa pun juga ada yang membuat daya saing menjadi rendah yaitu masalah mental dan kendala penguasaan bahasa asing.

Sebetulnya kita para anak bangsa calon pesaing kerja dimasa depan nanti tidak perlu terlalu menghawatirkan persoalan MEA karena khawatir tanpa mencari solusi pun hanya perbuatan yang sia-sia, maka bekal untuk menghadapi atmosfir MEA yang keras maka kita perlu berusaha mengembangkan kemampuan yang kita miliki agar dapat menjadi seorang profesional yang handal, berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.

Pengaruh MEA dengan perkembangan teknologi

Dengan adanya MEA maka pintu pedagangan bebas akan terbentang luas tanpa kita sadari MEA juga membawa pengaruh terhadap perkembangan teknologi di Asia Tenggara karena semakin pesatnya kebudayaan dari sebuah negara tersebar ke negara lainya, MEA akan memberi kesempatan besar kepada negara berkembang untuk saling bertukar informasi yang menstimulasi perkembangan teknologi di negaranya masing-masing karena dengan adanya MEA hubungan kerja sama antar negara di Asean akan semakin pesat selain pada bidang perdagangan bidang lain yang akan berkembang pesat adalah bidang Industri dan Pertahanan, karena tidak terlepas kemungkinan negara-negara Asean selain memperkuat negarnya dari sisi ekonomi tapi juga akan bekerja sama untuk memperkuat pertahanan mereka seperti UNI EROPA dan US  


Masyarakat Ekonomi Asean tentunya hanya sebuah sistem yang dibuat oleh manusia yang tentunya pula memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, namun pada dasarnya MEA dibentuk untuk meningkatkan daya saing Asean. dengan persaingan yang semakin ketat maka kita tidak bisa menganggap enteng masalah ini, jangan sampai kita hanya menjadi pengamat tanpa mempersiapkan diri untuk menghadapi MEA 2015 ini.


Referensi :

Association of Southeast ASIAN Nations (2008). ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BLUEPRINT. Jakarta: Asean Secretariat.

http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/2883-pengaruh-era-mea-masyarakat-ekonomi-asean-2015-terhadap-tenaga-kesehatan-profesional-di-indonesia.html

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
Share:

ARTIKEL

Powered by Blogger.

Recent Comments

Search This Blog

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *