Sunday 26 April 2015

Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia


Awal mula perkembangan teknologi komunikasi dunia adalah saat ditemukannya telepon oleh Alexander Graham Bell yang memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi jarak jauh walau tidak saling bertatap muka. Puncak dari pengembangan teknologi telepon di abad 19 adalah penemuan sistem digital dan pengembangan teknologi telepon bergerak  atau mobile yang melahirkan teknologi digital seperti mobile phone, pager, dan telepon selular. Dalam masa perkembangannya alat komunikasi tersebut mengalami perkembangan yang pesat sejak ditemukannya internet pada masa perang dunia dua, hingga hari ini telepon diintegrasikan dengan internet.

Teknologi Telekomunikasi di Indonesia

Sejak Amerika Serikat meluncurkan ‘The National Infrastructure Information’-nya pada tahun 1991, banyak negara industri lain di dunia bergegas menyusul dengan meluncurkan kebijakan-kebijakan infrastruktur komunikasinya. Dalam kurun waktu lima tahun setelah itu, negara-negara Eropa seperti Perancis, Denmark, Inggris, Jerman, dan lainnya merancang dan mempublikasikan kebijakan-kebijakan superhighways informasi mereka. Inggris menamai programnya dengan ‘The Information Society Initiative’ dan Jerman ‘The Info 2000’. Di Asia, Jepang menampilkan kebijakan serupa pada tahun 1994 (Yuliar, dkk, 2001: 162-163).

Tak lama kemudian, yakni tahun 1996, negara-negara di wilayah Asia Tenggara pun tidak mau ketinggalan meluncurkan kebijakan-kebijakan infrastruktur komunikasi- informasi mereka, seperti Filipina dengan ‘Tiger’, Malaysia dengan ‘Multimedia Super Coridor’ dan Singapura dengan ‘Singapore-ONE’. Pada awal tahun 1997, Indonesia meluncurkan kebijakan infrastruktur superhighways informasi yang diberi nama ‘Nusantara 21’, yang selanjutnya dikuatkan dengan dikeluarkannya Keppres No. 30 tahun 1997 mengenai Pembentukan Tim Koordinasi Telematika Indonesia, yang bertugas mengkoordinasikan pengembangan pembangunan dan pemanfaatan telematika di Indonesia (Yuliar, dkk, 2001: 162-163)

Namun demikian, menurut Yuliar, dkk (2001: 172), kebijakan infrastruktur dalam proyek ‘Nusantara 21’ masih dipengaruhi kepentingan pemerintah, seperti dicerminkan dari hubungannya dengan kebijakan pertahanan dan keamanan, persatuan dan kesatuan Indonesia, ketahanan nasional, dan Wawasan Nusantara. Begitu pula peran pemerintah masih sangat dominan melebihi pihak-pihak lain, misalnya swasta dan masyarakat, dengan adanya Tim Koordinasi Telematika Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden No.30/1997, yang melibatkan 14 menterinya, yaitu 1 menteri koordinator, 8 menteri departemen, dan 5 menteri negara, namun tidak melibatkan pihak-pihak di luar pemerintahan. Dengan demikian ‘Nusantara 21’ mencerminkan warna sentralisasi yang masih sangat kuat dan nuansa demokratisasi kurang diperhatikan. Akibatnya visi ‘Nusantara 21’ yang awalnya dikenalkan secara top down sebagai simbol yang mengemas kerangka pembangunan infrastruktur pemerintah Orde Baru tersebut lengser mengikuti lengsernya pemerintahan Orde Baru. Selain itu krisis ekonomi, sosial, dan politik pada tahun 1997 serta bangkitnya semangat otonomi daerah mengikis proyek ‘Nusantara 21’ yang dinilai sangat kental bernuansa sentralistik.

Secara konseptual, ‘Nusantara 21’ adalah sebuah visi nasional yang memperjuangakan bsnagsa Indonesia untuk memasuki kancah persaingan ekonomi global di abad 21. Sebagai kebijakan, infrastruktur informasi ‘Nusantara 21’ tidak telepas dari visi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, serta pertahanan dan keamanan, yang telah muncul sejak adanya konsep satelit telekomunikasi Palapa 16 Agustus 1976. Bahkan ‘Nusantara 21’ lebih terlihat sebagai pemutakhiran dari proyek Palapa, dengan tetap menggunakan pendekatan pada nilai-nilai pemersatuan seluruh Nusantara sebagai negara kepulauan. Dengan demikian, secara paradigmatis, tidak ada sesuatu yang relatif baru dari proyek ‘Nusantara 21’ bagi pembangunan infrastruktur komunikasi Indonesia dibanding proyek satelit palapa sebelumnya.

Dari sisi teknologi, sebelum satelit Palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat teresterial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau, kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut).  Tetapi sistem SKKL itupun masih mahal dan sulit untuk dipergunakan. Setelah satelit Palapa mengorbit, jangkauan telekomunikasi Indonesia dapat menjangkau seluruh nusantara, kecuali beberapa daerah blank spot. Satelit Palapa yang diluncurkan waktu itu tidak hanya dapat digunakan untuk telepon, namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengiriman faksimili, telex, telegram, videotext, dan berbagai informasi dalam bentuk lain, termasuk di bidang penyiaran (broadcasting), serta sistem cetak jarak jauh bagi suratkabar. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dimuali dari peluncuran Satelit Palapa berdampak positif  bagi penanaman investasi asing. Sebelumnya pada inverstor enggan melirik Indonesia karena buruknya infrastruktur telekomunikasi yang ada di tanah air.

Di berbagai belahan dunia, munculnya teknologi broadband memudahkan orang mengakses internet di mana saja dengan teknologi mobile. Bila teknologi generasi pertama/1G yaitu NMT (Nordic Mobile Telephony) dan AMPS (Advanced Mobile Phone System) yang muncul pada awal 1990-an sekadar melampaui keterbatasan fungsi telepon yang statis menjadi dinamis, serta hanya menampilkan suara, maka pada teknologi generasi kedua/2G, GSM  (Global System for Mobile) yang bergerak pada pertengahan dekade 1990-an, teknologi seluler tidak hanya mampu menjadi wahana tukar informasi dalam bentuk suara, tetapi juga data yang berupa teks dan gambar (SMS dan MMS). Karena murah, akses teknologi mobile generasi kedua ini berkembang pesat di Indonesia, sehingga memasuki 2000-an, handphone menjadi perangkat hidup (gadget) sehari-hari.

Sejak tahun 2006, masyarakat di Indonesia sudah bisa menikmati layanan audio-visual yang lebih canggih dengan teknologi generasi ketiga (3G). Ada juga pilihan koneksi internet ke aplikasi seluler dengan sistem UMTS, WiFi, dan WiMAX (Worlwide interoperability for Microwave Access). Aplikasi teknologi terbaru berkaitan dengan kecepatan akses sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa jaringan operator seluler antara lain berupa jaringan cepat yang dikenal dengan High-Speed Downlik Packet Access (HSDPA) atau sering disebut dengan 3,5G; yaitu generasi yang merupakan penyempurnaan dari 3G. Terakhir, tidak lama lagi, vendor maupun operator seluler siap dengan teknologi Next Generation Network (NGN) atau 4G. Pada babakan inilah apa yang disebut konvergensi media akan mencapai titik maksimal. Lewat segenggam handset, orang di berbagai penjuru dunia bisa mengakses informasi secara cepat dan lengkap sesuai kebutuhan (Yusuf dan Supriyanto, Jurnal Komunikasi UII, Volume 1, No. 2, April 2007).

Perkembangan lebih lanjut dari teknologi 4G ini adalah revolusi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) menjadi LTE (Long Term Evolution) dan revolusi EV-DO (Evolution for Data Only) menjadi UMB (Ultra Mobile Broadband). Pada awalnya LTE dan UMB dijadwalkan masih cukup lama untukmmulai diimplementasikan, mungkin akan lebih cepat dengan kemunculan WiMAX (Worlwide interoperability for Microwave Access) yang memiliki kemampuan seperti halnya 4G (Djamili, Kompas, 7 April 2008).

Jika dibandingkan dengan Negara tetangga sebenarnya Indonesia tidak jauh tertinggal dalam hal teknologi komunikasi, di Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura  dalam hal pengadaan dan  pembangunan infrastuktur telekomunikasi relative lebih cepat dan sangat didukung oleh pihak pemerintahnya sementara di Indonesia permasalahan yang memperlambat perkembangan teekomunikasi terkendala pada pembangunan infrastruktur yang sulit karena terbatasnya teknologi maupun izin penggunaan lahan karena di Indonesia umumnya kotanya tidak memiliki penataan yang baik. namun saat ini Indonesia pasti mampu menyaingi perkembangan teknologi komunikasi negara lain.




Sumber :

https://bincangmedia.wordpress.com/tag/perkembangan-telekomunikasi-di-indonesia/
http://sejarah-telekomunikasi.blogspot.com/

Share:

Tuesday 21 April 2015

Sejarah Perkembangan Sony Ericsson

SEJARAH PERUSAHAAN SONY ERICSSON
 Sony (saat itu nama perusahaannya menggunakan bahasa Jepang “Tokyo Tsushin Kogyo”) merupakan perusahaan terbesar di Jepang dan juga di dunia yang diperdagangkan dalam bursa saham Tokyo (6758) dan bursa saham  New York (SNE melalui ADR). Kata Sony diserap dari bahasa latin “Sonus” yang berarti akar dari sonik dan bunyi, dan serapan dari bahasa Inggris “Sonny” yang diartikan sebagai anak kecil yang memiliki arti adanya sekelompok anak muda yang berusaha keras menciptakan inovasi yang tidak terbatas. Sony didirikan pada Mei 1946 sebagai perusahaan elektronik yang saat itu baru memiliki 20 karyawan dengan hasil produksi pertama ialah alat penanak nasi (1940). Sekitar tahun 1958Tokyo Tsushin Kogyo resmi mengganti nama perusahaan menjadi Sony Corporation.
Sony Corporation  mempunyai penjualan sebesar US$63 milyar dan 189.700 karyawan. Tahun 1988 Sony Corporation membeli Colombia (CBS) Records Group dari CBS dan merubah nama perusahaannya menjadi Sony Music Entertainment. Lalu mengakuisisi perusahaan Aiwa tahun 2002. Sony juga mempunyai saluran-saluran TV di India bahkan komunitas India di Eropa.
Perkembangan perusahaan Sony Music Entertainment pada tahun 2004 berhasil melakukan merger dengan BMG menjadi Sony BMG Music yang disetujui oleh Uni Eropa dan juga bersama RIAA Universal menguasai 60% pasar musik dunia. Kemudian pada tahun yang sama, Sony membeli perusahaan Metro Goldwyn-Mayer seharga US$5 milyar dan masih menyisihkan hutang sebesar US$2 milyar.
Dalam produksi film, Sony Pictures Entertainment bekerja sama dengan Colombia Pictures, TriStar pictures, Mandalay Entertainment, Phoenix Pictures, Sony Pictures Classics, Sony Pictures Entertainment, Colombia-TriStar Home Video, Truimph Films, Metro-Goldwyn Mayer, United Artist, Screen Gems. [1] Dalam bidang musik, Sony BMG Music Entertainment dengan Colombia Records, Epic Records, Legacy Recordings, Sony Classical, Sony Nashville, dan Sony Wonder. Dalam bisnis Handphone bersama dengan Ericsson menciptakan hasil karya baru Sony Erricsson. Dalam bidang Video menghasilkan produk PlayStation dan juga Tape Recorder dan juga Hardware komputer.
Perusahaan Sony juga meluas di Indonesia, PT. Sony Indonesia didirikan tahun 1995 berpusat di gedung Sentra Mulia Jakarta Selatan. Awalnya Sony memiliki dua pabrik di Cibitung yaitu PT. Sony Electronics Indonesia dan PT. Sony Manufacturing Indonesia, namun telah ditutup.
Sedangkan dengan perusahaan Ericsson yang didirikan oleh Larn Magnus Ericsson (1876) merupakan perusahaan besar di Swedia yang berpusat di Kista. Awalnya Larn membangun sebuah toko perbaikkan telegram dan memperbaiki telepon asing oleh Carl Johan Anderson yang berpusat di Stockholm (1876). Pada tahun 1878 Ericsson mulai menjual sendiri peralatan telepon dan switchboards untuk perusahaan telekomunikasi pertma di Swedia,Stockholm Allmanna Tellefonaktiebolag.
Ericsson beroperasi dalam bidang telekomunikasi dan sistem komunikasi data khususnya jaringan selular. Ericsson memperluas pasarnya ke luar negeri. Inggris dan Rusia merupakan negara awal tujuan pemasaran. Beberapa negara seperti Inggris, Australia, dan selandia baru merupakan pelanggan sekaligus pasar Ericsson terbesar non-Eropa tahun 1890-an.
Ericsson pernah mengalami krisis keuangan sehingga Ericsson harus mengurangi keterlibatan dalam operasi perusahaan telepon. Namun, Ericsson tetap menjadi perusahaan pertama dalam merilis telepon yang dilengkapi dengan handsfree pada tahun 1960-an. Sebelumnya juga merilis Ericofon pada tahun 1956.
Ericsson memutuskan untuk membuat chip di philips facility. Namun, sejak kebakaran yang menimpa pabrik tersebut, Ericsson menderita kerugian akibat pemasaran produk yang tertunda. Selang kejadian tersebut Ericsson mengalami kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu, Ericsson memutuskan untuk melakukan penggabungan atau merger dengan perusahan asia yang dapat menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk pemasaran handset. Lalu bergabunglah perusahan Sony dan Ericsson pada Agustus 2001 dengan menandatangani syarat-syarat penggabungan kedua perusahaan dan segera diumumkan pada bulan april 2001. Akhirnya terbentuklah sebuah perusahaan besar  yang namanya sudah tidak asing hingga saat ini yaitu Sony Ericsson (oktober 2001) dengan  nama  lengkapSony Ericsson Mobile Communication AB. Sony Ericsson menjadi perusahaan terbesar ke enam setelah Nokia, Samsung, LG, Research in Motion, dan Apple.
Menciptakan model baru berkemampuan fotografi digital merupakan strategi Sony Ericsson yang sukses di pasar dunia tahun 2002-2003 dengan pencapaian target keuntungan pertama. Kemudian pada Juni 2003, SE menghentikan produk CDMA untuk pasar Amerika Serikat dan terfokus pada pemasaran GSM. Pada Oktober 2003, SE kembali melancarkan P900 yang diperkenalkan di Las Vegas dan Beijing. Tahun 2004, pasar saham SE meningkat hingga 7% dari 5,6% disusul pada bulan Juli, SE mengeluarkan produk P910 communicator dengan fitur thumbboard terintegrasi, e-mail, dan memory eksternal. Pada tahun 2005, SE kembali merilis ponsel erbaru K750i dengan fitur kamera 2 megapixel dan juga W800i sebagai kesuksesan pertama SE dalam memproduksi ponsel Walkman. Selanjutnya SE juga memproduksi operasi Symbian UIQ P990 (Oktober 2005), CyberShot K750 (2005), CyberShot K850 (2007), C905 (2008).
Perusahaan Sony Ericsson memberikan penciptaan fitur dan layanan untuk barang-barang produksinya. Sebagian ponsel Sony Ericsson menggunakan layanan suara GSM  2G dan 3D dan juga layanan EDGE (2.5G) dan 3.5G. sebagiannya juga menggunakan layanan 1G, cdma 2G, 3G, 2.5G dan 3.5G (EV-DO). Sony Ericsson juga menggunakan layanan jaringan dari jepang, seperti au by KDDI, softBank Mobile, dan NTT docomo. Selain itu, Sony Ericsson juga memiliki fitur PlayNow Area yang dapat digunakan untuk mengunduh file yang tersedia dalam fitur tersebut.
Tahun 2009, perusahan SE mengalami penurunan tajam sehingga harus memecat hingga ribuan karyawan sebagai upaya untuk mengendalikan biaya dan gejolak ekonomi yang berkelanjutan serta  memindahkan markasnya ke Atlanta. SE memilih Atlanta karena berdekatan dengan AT&T Inc yang merupakan salah satu perusahaan sebagai pelanggan terbesar. Kemudian SE mengkonsolidasikan pengembangan produk dengan menutup site research di berbagai negara seperti di Swedia, Chennai, India, Miami, San Diego, Seattle, Kista dan Traingle Park.
Standar penamaan ponsel SE setelah Mobile World Congress (2008), SE menggunakan 4 karakter dalam sistem penamaannya. Perusahaan SE memberikan metode penamaan terhadap barang produksinya(ponsel) bukan hanya sekedar seri biasa. Namun, karakter-karakter tersebut memiliki arti sebagai berikut: karakter pertama melambangkan inisial seri. Karakter kedua sebagai segmen atau kelas mana ponsel tersebut di tujukan. Lalu karakter ketiga menggambarkan versi atau urutan angka kelahiran atau peluncuran ponsel tersebut. Karakter keempat sebagai form factor atau bentuk. Karakter keempat seperti i, a, c biasanya ada di akhir penamaan. Untuk pasar internasional huruf i akan dihilangkan.
Ada 3 model penamaan ponsel-ponsel SE, yaitu: pertama, menggunakan 5 karakter. Kedua, 3 karakter. Ketiga, 4 karakter. Pada metode yang pertama misalnya kita ambil contoh K750i. Huruf K melambangkan seri. Lalu diikuti dengan 3 angka dibelakangnya, angka  yang pertama menunjukan sub-seri, angka kedua menunjukan update dari seri sebelumnya, sedangkan angka ketiga akan selalu dituliskan angka 0 atau 8. Angka 8 menunjukan variasi ponsel dengan pasar yang berlainan tanpa fitur. Lalu karakter kelima yang menunjukkan huruf  i adalah menjelaskan di wilayah mana ponsel tersebut di pasarkan atau diproduksi. Huruf i untuk wilayah internasional (global) sedangkan a dan c untuk Amerika Serikat dan Cina.
Pada metode kedua menggunakan 3 karakter. Kita ambil contoh P1i yang diawali dengan huruf besar yang menunjukkan seri. Angka kedua menunjukkan jumlah perkembangan dan yang terakhir sebagai kode di wilayah mana di pasarkan.
Pada metode ketiga menggunakan 4 karakter, misalnya T68i. Pola ini diambil dari sistem penamaan Ericsson. Karakter pertama sebagai seri, kedua sebagai sub-seri, kettiga sebagai perkembangan dari rilis sebelumnya dan yang terakhir update dari model sebelumnya (T68 ke T68i).

Sumber :
http://www.anneahira.com/sonyericsson.htm
https://deusastory.wordpress.com/2011/06/05/sejarah-dan-budaya-perusahaan-sony-ericsson/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sony
Share:

Sunday 12 April 2015

Wirausaha

Pengertian Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.

Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari ketrampilan wirausaha adalah kreativitas).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

Kewirausahaan

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, 

Sebuah wirausaha bisa dimulai dalam bentuk apa saja, umumnya sebuah wirausaha di Indonesia identik dengan berdagang mulai dari usaha kecil-kecilan seperti membuka warung atau toko hingga usaha menengah keatas seperti industri rumahan, sebenarnya perkembangan kewirausahaan di Indonesia juga cukup memberi pengaruh pada perkembangan perekonomian negara, kenapa seperti itu ? Jelas, alasannya adalah sebuah negara yang memiliki masyarakat dengan jumlah wirausahawan yang tinggi tentunya akan menguntungkan negara dalam sektor pajak atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan selain itu para usahawan juga tidak mengambil keuntungan dari anggaran negara beda halnya dengan seorang pegawai negri sipil (PNS) seorang usahawan mengambil keuntungan dari hasil usaha dan modalnya sendiri dan bahkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain, sehingga dengan semakin banyaknya wirausahawan di Indonesia sangat membantu dibidang perekonomian dan membantu mewujudkan kemakmuran dengan masyarakat yang produktif. 


Referensi :


Share:

Sunday 5 April 2015

Usaha Waralaba Indomart

Dalam era globalisasi ini, persaingan dalam dunia ritel semakin lama semakin terasa tajam. Dengan semakin banyaknya perusahaan ritel yang terlibat, menyebabkan setiap perusahaan retail harus selalu berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai tujuan paling utama. Seiring dengan semakin banyaknya pesaing yang bermunculan, maka secara tidak langsung perusahaan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia ritel ini harus mempunyai strategi dalam menginformasikan keberadaannya kepada konsumen agar konsumen mengetahui dan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian, di antaranya dengan menggunakan promosi.

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang usaha waralaba Indomaret beserta strategi penjualan yang mereka gunakan, berikut pembahasannya.

Sejarah Waralaba Indomaret
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari denga luas penjualan kurang dari 200 m2. yang dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama yang merupakan cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.

Pada tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba di Indonesia, setelah Indomaret teruji setelah mengembangkan jaringan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan Penghargaan Waralaba 2003 dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Hingga Agutus 2010 gerai Indomaret mencapai 4.531 gerai. Dari total itu, 2.679 gerai merupkan gerai milik sendiri dan sisanya 1.852 adalah milik frinchisee yang tersebar di kota-kota, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai yang tersebar.

Indomaret mudah terdapat di daerah perumahan, ruko-ruko, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan toko di dasarkan pada motto mudah dan hemat. Lebih dari 3.400 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, yang memenuhi hampir kebutuhan konsumen sehari-hari.


Bila kita perhatikan lebih seksama Indomart mudah kita temukan hampir disetiap pelosok tempat yang menjadi konsentrasi aktivitas masyarakat, itu karena target pasar mereka adalah masyarakat umum yang akan menjadi konsumen mereka tetapi beberapa Indomart dapat kita temukan memiliki strategi penjualan yang berbeda karena berada ditempat yang khusus dan mereka memiliki target yang berbeda pula, sebagai contoh beberapa Indomart didaerah perkantoran dan kampus menyediakan makan yang siap saji dan tempat untuk berkumpul, itu karena mereka melihat dari kebiasaan konsumen mereka yang mayoritas karyawan kantor dan mahasiswa yang memiliki kebiasaan untuk berkumpul atau nongkrong walau hanya sekedar mencari tempat kumpul untuk ngobrol, berbeda dengan indomaret yang berada pada sekitar jalan arteri atau jalan utama, karena tujuan dan sasaran mereka pun berbeda yaitu, menyediakan kebutuhan bagi konsumen dengan proses belanja yang mudah dan cepat karena mayoritas konsumen mereka adalah para pengendara yang lewat dan hanya berhenti sejenak untuk sekedar membeli kebutuhan yang bukan bersifat primer.


Referensi :
Indomaret.co.id
Share:

ARTIKEL

Powered by Blogger.

Recent Comments

Search This Blog

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *