Wednesday 11 June 2014

Resensi Novel Atheis



Identitas Buku

Judul                : Atheis
Pengarang        : Achdiat K. Mihardja
Penulis             : Ahmad Tohari
Penerbit            : Balai Pustaka
Terbitan            : 2009
Tebal Buku      : 250 halaman ; 20,5 cm

Sinopsis
Atheis

     Novel yang dikarang oleh Achdiat K. Mihardja yang berjudul atheis ini pertama kali terbit pada tahun  1949, novel ini bercerita tentang seorang tokoh bernama Hasan seorang yang alim dan taat beribadah tetapi terkadang tersirat keragu-raguan dalam hatinya, setengah-setengah dalam meyakini segala sesuatu, dan sering tak yakin pada pendiriannya. Berawal dari menjalin cinta dengan seorang gadis yang bernama Rukmini. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama karena orang tua Rukmini telah menjodohkanya dengan seorang saudagar kaya. Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi. untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang dianut oleh kedua orang tuanya, dan Hasan pun menjadi orang yang semakin teguh imannya dan taat beribadah tetapi kehidupanya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Rusli datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulanya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini, alasanya Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Karena memiliki dasar agama yang kuat. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya, tetapi karena Rusli juga pandai bicara.

Keadaan berbalik sehingga Hasanlah yang dinasihati Rusli. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli ternyata melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun keyakinanya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas. Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama, pergaulanya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini, tetapi pernikahan itu tidak diakui secara Islam karena tidak sesuai dengan syariatnya. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia, kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh, tetapi kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan itu membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.

Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun kembali pulang ke kampung halamannya. Ia ingin meminta maaf pada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya, ayah Hasan tetap berada pada pendirianya. Hasan hanya bisa menyesali perbuatannya dan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia dendam pada Anwar dan berniat ingin membuat pelajaran padanya. Suatu malam, ia berencana ingin membunuh Anwar, kemudian ia mencari Anwar dengan perasaan yang terbakar api amarah dan penuh kebencian. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, maka diberlakukan jam malam. Namun, belum sempat Hasan membunuh Anwar, ia malah tertembak peluru di paha kirinya kemudian terjatuh dan bersimbah darah, tetapi sebelum menemui ajalnya ia masih sempat mengingat Allah dan berkali-kali menyebut asma-Nya.

Kelebihan
1.      Tema dan gagasan/ide cerita yang menarik, membahas tentang keyakinan dan keagamaan.
2.      Penulisan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.
3.      Menggunakan tiga sudut pandang sekaligus yang jarang dilakukan oleh penulis lainnya.
4.    Penggambaran suasana dan karakter tokoh yang begitu detil sehingga pembaca seolah-olah melihat langsung dan dapat merasakan apa yang sedang terjadi berikut dengan emosinya.
5.  Pembuatan ilustrasi berupa gambar yang membuat cerita semakin nyata dan mudah untuk membayangkan.

Kekurangan
1.      Ilustrasi cover yang kurang menarik
2.   Novel tersebut masih popular dan sering dijadikan topic pembahasan tetapi ketersediaannya sudah sulit untuk ditemukan ditoko-toko buku saat ini.

Kesimpulan
Novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja adalah salah satu novel yang membahas tema yang cukup menarik yaitu tentang keyakinan seseorang tentang keberadaan Tuhan dan dalam cerita tersebut sang pengarang menggunakan tiga sudut pandang sekaligus yang membuat ceritanya semakin menarik dan berbeda dengan karya sastra lainnya, menurut saya novel ini adalah novel yang menarik untuk dijadikan bahan bacaan.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

ARTIKEL

Powered by Blogger.

Recent Comments

Search This Blog

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *