Identitas
Buku
Judul :
Atheis
Pengarang :
Achdiat K. Mihardja
Penulis :
Ahmad Tohari
Penerbit :
Balai Pustaka
Terbitan : 2009
Tebal Buku :
250 halaman ; 20,5 cm
Sinopsis
Atheis
Novel
yang dikarang oleh Achdiat K. Mihardja yang berjudul atheis ini pertama kali
terbit pada tahun 1949, novel ini
bercerita tentang seorang tokoh bernama Hasan seorang yang alim dan taat
beribadah tetapi terkadang
tersirat keragu-raguan dalam hatinya, setengah-setengah dalam meyakini segala
sesuatu, dan sering tak yakin pada pendiriannya. Berawal dari menjalin cinta
dengan seorang gadis yang bernama Rukmini. Rupanya kisah cinta mereka tidak
bisa berlangsung lama karena orang tua Rukmini telah menjodohkanya dengan
seorang saudagar kaya. Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi
frustasi. untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti
aliran tarekat seperti yang dianut oleh kedua orang tuanya, dan Hasan pun
menjadi orang yang semakin teguh imannya dan taat beribadah tetapi kehidupanya
berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Rusli datang bersama
seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan
pergaulanya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan
menaruh hati pada Kartini, alasanya Kartini memiliki karakter yang hampir sama
dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan
teman-teman Kartini. Karena memiliki dasar agama yang kuat. Hasan mencoba untuk
menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya, tetapi
karena Rusli juga pandai bicara.
Keadaan
berbalik sehingga Hasanlah yang dinasihati Rusli. Tanpa disadari,
pemikiran-pemikiran Rusli ternyata melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan
tidak terpengaruh. Namun keyakinanya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan
seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang
ketuhanan begitu luas. Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai
berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari
agama, pergaulanya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini, tetapi
pernikahan itu tidak diakui secara Islam karena tidak sesuai dengan syariatnya.
Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka
ternyata tidak bahagia, kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan
Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini
dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh, tetapi
kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan
merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan
teman-teman yang tidak percaya Tuhan itu membuatnya tersesat dan ragu dengan
keberadaan Tuhan.
Hasan
memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun kembali pulang ke kampung halamannya.
Ia ingin meminta maaf pada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai
ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan
sampai maut menjemputnya, ayah Hasan tetap berada pada pendirianya. Hasan hanya
bisa menyesali perbuatannya dan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan
Anwar. Ia dendam pada Anwar dan berniat ingin membuat pelajaran padanya. Suatu
malam, ia berencana ingin membunuh Anwar, kemudian ia mencari Anwar dengan
perasaan yang terbakar api amarah dan penuh kebencian. Karena pada waktu itu
situasi sedang tidak aman, maka diberlakukan jam malam. Namun, belum sempat
Hasan membunuh Anwar, ia malah tertembak peluru di paha kirinya kemudian
terjatuh dan bersimbah darah, tetapi sebelum menemui ajalnya ia masih sempat
mengingat Allah dan berkali-kali menyebut asma-Nya.
Kelebihan
1. Tema dan gagasan/ide cerita yang menarik,
membahas tentang keyakinan dan keagamaan.
2. Penulisan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
3. Menggunakan tiga
sudut pandang sekaligus yang jarang dilakukan oleh penulis lainnya.
4. Penggambaran suasana dan karakter tokoh yang
begitu detil sehingga pembaca seolah-olah melihat langsung dan dapat merasakan
apa yang sedang terjadi berikut dengan emosinya.
5. Pembuatan ilustrasi berupa gambar yang membuat
cerita semakin nyata dan mudah untuk membayangkan.
Kekurangan
1. Ilustrasi cover yang kurang menarik
2. Novel tersebut masih popular dan sering
dijadikan topic pembahasan tetapi ketersediaannya sudah sulit untuk ditemukan
ditoko-toko buku saat ini.
Kesimpulan
Novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja adalah salah satu novel yang membahas tema yang cukup menarik yaitu tentang keyakinan seseorang tentang keberadaan Tuhan dan dalam cerita tersebut sang pengarang menggunakan tiga sudut pandang sekaligus yang membuat ceritanya semakin menarik dan berbeda dengan karya sastra lainnya, menurut saya novel ini adalah novel yang menarik untuk dijadikan bahan bacaan.
Novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja adalah salah satu novel yang membahas tema yang cukup menarik yaitu tentang keyakinan seseorang tentang keberadaan Tuhan dan dalam cerita tersebut sang pengarang menggunakan tiga sudut pandang sekaligus yang membuat ceritanya semakin menarik dan berbeda dengan karya sastra lainnya, menurut saya novel ini adalah novel yang menarik untuk dijadikan bahan bacaan.
0 komentar:
Post a Comment