Sunday 29 March 2015

Inovasi Perusahaan Jasa Pengiriman Logistik ( Go-Jek )

Di Era digital seperti sekarang manusia selalu dipermudah dengan adanya teknologi, kemajuan teknologi pun merambah diberbagai bidang tidak terkecuali pada perusahaan yang menjual jasa berupa jasa pengiriman logistik,  saat ini muncul beraneka perusahaan jasa pengiriman logistik, jika dahulu kita mungkin hanya mengenal PT.POS Indonesia sebagai perusahaan jasa pengirim logistik tetapi saat ini perusahaan jasa pengiriman logistik juga mengalami banyak perubahan dan inovasi yang tidak lepas dari pengaruh pemanfaatan teknologi digital.

Pada postingan ini penulis akan memposting tentang inovasi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa pengiriman logistik yang bernama Go-Jek. Perusahaan tesebut dibangun oleh seorang pemuda bernama Nadiem Makarim, tetapi apakah Go-Jek itu ?

Go-Jek adalah salah satu inovasi kreatif yang didasari oleh ketertarikan sang pemilik perusahaan kepada transportasi masyarakat yang mungkin tidak asing dengan kita yaitu Ojek, dari ketertarikan itulah sang inovator ingin membuat transportasi ojek menjadi sebuah organisasi yang terintegrasi dan memiliki standar, dari situlah terbentuk Go-Jek.

Di perusahaan yang didirikannya, Nadiem menyediakan sekitar 200 pengojek yang tersebar diseluruh Jakarta dan Depok, sang inovator begitu serius mengembangkan perusahaan yang merekrut para tukang ojek ini menjadi seorang tukang ojek profesional yang memiliki standar perusahaan. 

Memang Go-Jek awalnya hanya seperti ojek-ojek biasa yang hanya mengantarkan penumpang ke tujuan yang mereka minta tetapi mereka memiliki tarif yang tetap karena mereka memasang tarif dengan perhitungan radius perkilo meternya. tetapi seiring dengan perkembangan dunia digital yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengakses sesuatu hanya dari smartphone mereka, akhirnya Go-Jek mengembangkan sistem yang terintegrasi yang memungkinkan untuk pelanggan agar dapat mengakses jasa Go-Jek melalui aplikasi yang ada di smartphone mereka, sehingga pelanggan dapat dengan mudah memesan jasa Go-Jek dimana pun selama masih jangkauan operasi para Go-Jek.

Pihak Go-jek juga memasangkan GPS kepada para ojeknya sehingga mereka dapat memantau setiap ojeknya, kini mereka bergerak juga dalam bidang pengiriman logistik bahkan para pelanggan dapat menggunakan jasa Go-Jek untuk meminta membelikan makanan dirumah makan yang kita mau.





Referensi :

http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Dari-Nesi/Sekitar-Kita/Pengetahuan-Umum/Go-Jek-Indonesia-Keren
Share:

KEPEMIMPINAN

Postingan ini adalah lanjutan dari post sebelumnya tentang kepemimpinan, untuk mendownload PPT tentang kepemimpinan bisa diklik link dibawah ini.

http://www.slideshare.net/LugasGilasAngkoro/kepemimpinan-46417505
Share:

Saturday 28 March 2015

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk meyakinkan orang lain supaya dapat bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah ‘melakukannya dalam kerja’ dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang akhil diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/intruksi.

Dalam teori kepemimpinan, ada beberapa macam teori di antaranya:

1. Great Man Theory

Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Orang yang memiliki kualitas dapat dikatakan orang yang sukses dan disegani oleh bawahannya serta menjadi pemimpin besar. Kartini Kartono dalam bukunya membagi definisi teori ini dalam dua poin, yaitu seorang pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi terlahir menjadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya dan yang kedua dia ditakdirkan lahir menjadi seorang pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga. James (1980), menyatakan bahwa setiap jaman memiliki pemimpin besar. Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin besar memulai dan memimpin perubahan serta menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat ke arah yang berlawanan. Konsep kepemimpinan pada teori ini yang disebut orang besar adalah atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin atau sifat personal, yang membedakan antara pemimpin dan pengikutnya.

2. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
3. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. 
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
4. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi

Tipologi Kepepmimpinan

Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

a. Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri seperti menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

b. Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut yaitu dalam sistem perintah dalam menggerakkan bawahan lebih sering dipergunakan, senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya dalam menggerakkan bawahan, senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, serta menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

c. Tipe Paternalistis

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut yaitu menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (over-protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

d. Tipe Karismatik

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. 

e. Tipe Demokratis

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan 
Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah apabila seseorang menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi baiknya dapat menjadi panutan bagi yang dipimpinnya karena hakikatnya organisasi akan berjalan dengan baik apa bila pemimpin dan yang dipimpinnya dapat bekerja sama secara hamonis satu sama lain.

Referensi :


Share:

Sunday 22 March 2015

Provider TELKOMSEL

Saat ini Indonesia telah memiliki banyak operator seluler GSM dan CDMA ada beberapa provider raksasa di Indonesia salah satunya adalah TELKOMSEL provider tersebut memegang lisensi untuk beroperasi dengan cakupan nasional. perusahaan beroperasi dengan dual band - pada frekuensi 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz dan bisa melayani teknologi 3G.

Telkomsel adalah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler tertua di Indonesia, Telkomsel juga memiliki jumlah pengguna terbanyak dinusantara, saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan telekomunikasi dari Singapura SingTel (35%). Pada tahun 1995 Telkomsel secara resmi mendapatkan izin untuk memberikan jasa telekomunikasi selular GSM-nya secara resmi. selanjutnya Telkomsel mengembangkan jaringannya untuk luar pulau jawa hingga pada tahun 1996 Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil melayani seluruh propinsi di Indonesia, hal ini menjadi awal perkembangan pesat dari Telkomsel yang kemudian berhasil meluncurkan produk paskabayarnya.

Untuk perusahaan besar seperti Telkomsel tentu memiliki pula kelebihan dan kekurangannya dalam hal pelayan dan fasilitas yang diberikan oleh perusaan tersebut, berikut ini adalah pembahasannya :

Kelebihan Telkomsel

Telkomsel memiliki kelebihan pada wilayah jangkauan jaringannya yang luas dibandingkan dengan operator seluler lainnya, jaringan Telkomsel mampu menjangkau wilayah pelosok di Indonesia, ini menunjukan salah satu eksistensinya sebagai operator tertua di Indonesia dan pesatnya pembangunan infrastruktur jaringan untuk luar pulau jawa terutama Sumatra, Batam, Bali, Papua.

Kekurangan Telkomsel

Kekurangan Telkomsel adalah pada biaya tarif yang dikenakan kepada pelanggan tergolong tinggi, Telkomsel mematok tarif yang cukup mahal untuk biaya telepon, pengiriman pesan, akses internet dan layanan lainnya. walau jangkauan jaringan Telkomsel sudah hampir mencangkup seluruh nusantara tetapi terkadang sinyal Telkomsel masih sulit didapat yang artinya kualitas jaringan atau pun infrastruktur seperti tower pemancar mereka belum cukup memadai untuk tarif yang cukup mahal.




Share:

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Pada sebuah organisasi pasti memiliki tujuan masing-masing, untuk mencapai tujuan tersebut pasti terdapat banyak cara yang harus dipilih oleh para anggota kelompok, maka harus ada pengambilan keputusan dalam organisasi tersebut untuk mencapai kata mufakat.

Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang Pengambilan Keputusan dalam Organisasi, untuk dapat mengakses halaman  tersebut silahkan klik =>> Akses Slideshare


Semoga Bermanfaat.
Share:

Sunday 15 March 2015

MDGS 2025

Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah rencana pembangunan global yang  didasari oleh Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional mereka masing-masing dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang  sangat  mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi MDGs, Indonesia mempunyai komitmen untuk melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
Pada hakikatnya setiap tujuan dan target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh sebelum MDGs menjadi agenda pembangunan global dideklarasikan. Potret dari kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator seperti bertambah tingginya tingkat pendapatan penduduk dari waktu ke waktu, kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang membaik, lingkungan permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam dan aman. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua penduduk, serta terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.

Peranan IT dalam MDGS 2015

Dalam pembangunan secara global, peranan IT dalam proses pembangunan global sangatlah penting karena pembangunan dalam hal ini bukan hanya menyakut infrastruktur tetapi pembangunan dalam segala bidang, pengembangan IT untuk mendukung pembangunan dalam segala bidang dapat diibaratkan sebagai katalisator yang mempercepat proses pembangunan tersebut, sebagai contohnya dalam bidang pendidikan, perkembangan IT diharapkan pada masa kedepan akan mempermudah proses pengaksesan pendidikan bagi setiap orang dan proses belajar tidak lagi terbatas antar ruang dan waktu.

Peranan IT dalam bidang riset dan sains juga akan menjadi salah satu faktor yang mempercepat pembangunan dalam bidang kesehatan, semakin maju suatu negara maka semakin maju pula teknologinya, perkembangan riset-riset baru akan memunculkan banyak penemuan yang akan menambah tingkat kualitas hidup manusia kedepannya.



Sumber :

http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/13/apa-itu-mdgs-583450.html

Share:

Bekerjasama dalam Team

Kemampuan untuk dapat bekerja sama dalam sebuah tim adalah hal yang sangat dibutuhkan seseorang dalam berorganisasi bahkan bekal untuk menghadapi dunia kerja, karena pada dasarnya sebuah tim atau kelompok akan lebih mudah mencapai tujuannya apabila anggota didalamnya dapat bersinergi, bersatu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditentukan.

Untuk pembahasan lebih lanjut tentang Bekerja sama dalam team dapat diakses melalui link berikut.

Semoga bermanfaat. 
Share:

Saturday 7 March 2015

Masyarakat Ekonomi Asean 2015

Sudah siapkah kalian menghadapi MEA? Dimulai pada tahun 2015 ini seluruh negara Asean membentuk sebuah kawasan di Asia Tenggara yang terintegrasi atau lebih tepatnya pasar tunggal Asia Tenggara yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean.

Didalam artikel ini saya akan membahas tentang MEA dengan pokok bahasan yang berbeda Yaitu tentang problematika MEA di Indonesia dan pengaruhnya terhadap perkembangan Teknologi.

Mengapa Asean membentuk MEA ?

Kesepakatan membentuk pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara ini dilakukan agar wilayah Asean nantinya mampu bersaing dalam hal perekonomian dengan wilayah-wilayah lain yang beranggotakan negara-negara maju dan besar dibelahan bumi lainnya.

Dengan terbentuknya pasar tunggal Asean ini nantinya akan memungkinkan negara di Asia Tenggara menjual produk atau jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga persaingan akan menjadi semakin ketat.

Apa pengaruh MEA pada anak bangsa ?

Masyarakat Ekonomi Asean nantinya akan membuka lebar pintu perdagangan bebas diseluruh Asia Tenggara tetapi bukan hanya itu MEA juga akan menciptakan pasar tenaga kerja yang luas dan bebas maka orang asing pun dapat mencari pekerjaan di negara lain dengan leluasa tidak terkecuali di Indonesa begitu pun sebaliknya, sehingga keadaan ini akan berdampak pula pada proses persaingan anak bangsa untuk mendapatkan sebuah pekerjaan karena sang pesaing bukan hanya orang dari dalam negeri namun negara tetangga atau mungkin se-antero Asia Tenggara.

Mengapa MEA menjadi momok yang menghawatirkan?

Dengan adanya pasar tenaga kerja yang bebas maka pihak asing pun akan berdatangan ke Indonesia untuk mencari nafkah maka akan meningkat pula persaingan kita dalam mencari sebuah pekerjaan walau ditanah air sendiri. Lalu apa yang dikhawatirkan ?

Beberapa orang mungkin menghawatirkan bahwa anak bangsa belum mampu bersaing dengan orang-orang dari bangsa tetangga terutama dalam bidang tenaga kerja profesional tetapi menurut sejumlah pimpinan asosiasi profesi yang dikutip dari artikel BBC tentang MEA “Mengaku cukup optimistis bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing” anggapan tersebut belum ditambah dengan pernyataan dari beberapa ahli profesi yang memberikan pedapat serupa, namun mereka mengakui bahwa kelemahan anak bangsa pun juga ada yang membuat daya saing menjadi rendah yaitu masalah mental dan kendala penguasaan bahasa asing.

Sebetulnya kita para anak bangsa calon pesaing kerja dimasa depan nanti tidak perlu terlalu menghawatirkan persoalan MEA karena khawatir tanpa mencari solusi pun hanya perbuatan yang sia-sia, maka bekal untuk menghadapi atmosfir MEA yang keras maka kita perlu berusaha mengembangkan kemampuan yang kita miliki agar dapat menjadi seorang profesional yang handal, berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.

Pengaruh MEA dengan perkembangan teknologi

Dengan adanya MEA maka pintu pedagangan bebas akan terbentang luas tanpa kita sadari MEA juga membawa pengaruh terhadap perkembangan teknologi di Asia Tenggara karena semakin pesatnya kebudayaan dari sebuah negara tersebar ke negara lainya, MEA akan memberi kesempatan besar kepada negara berkembang untuk saling bertukar informasi yang menstimulasi perkembangan teknologi di negaranya masing-masing karena dengan adanya MEA hubungan kerja sama antar negara di Asean akan semakin pesat selain pada bidang perdagangan bidang lain yang akan berkembang pesat adalah bidang Industri dan Pertahanan, karena tidak terlepas kemungkinan negara-negara Asean selain memperkuat negarnya dari sisi ekonomi tapi juga akan bekerja sama untuk memperkuat pertahanan mereka seperti UNI EROPA dan US  


Masyarakat Ekonomi Asean tentunya hanya sebuah sistem yang dibuat oleh manusia yang tentunya pula memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, namun pada dasarnya MEA dibentuk untuk meningkatkan daya saing Asean. dengan persaingan yang semakin ketat maka kita tidak bisa menganggap enteng masalah ini, jangan sampai kita hanya menjadi pengamat tanpa mempersiapkan diri untuk menghadapi MEA 2015 ini.


Referensi :

Association of Southeast ASIAN Nations (2008). ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BLUEPRINT. Jakarta: Asean Secretariat.

http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/2883-pengaruh-era-mea-masyarakat-ekonomi-asean-2015-terhadap-tenaga-kesehatan-profesional-di-indonesia.html

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
Share:

ARTIKEL

Powered by Blogger.

Recent Comments

Search This Blog

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *